Berita

2013-08-05 18:26:15

Tarombo

 Susunan tarombo -- bagan silsilah atau diagram silsilah yang menampilkan hubungan keluarga dalam suatu struktur, adalah suatu gagasan atau cara dalam upaya seseorang, kelompok orang ataupun puak untuk memudahkannya mengenali dirinya dari posisi orangtuanya dan kakek-moyangnya. Susunan tarombo yang memuat data genealogi lengkap yang disusun dalam suatu struktur dari generasi awal, menampilkan leluhur semua pomparannya, mempunyai makna penting untuk mengetahui asal-usul, memastikan hubungan kekerabatan yang ada di dalamnya, dan juga untuk berbagai kebutuhan penting lainnya.

Panggabean mempunyai Tarombo yang sangat baik, seluruh pomparan marga Panggabean yang lahir sebelum tahun 1960, namanya sudah tertera di dalam sebuah buku yakni "Buku Tarombo ni Marga Panggabean" setebal 164 halaman ukuran (21x34) yang diterbitkan pada tahun 1960. Buku Tarombo ini tersusun sistematis - strukturnya dimulai dari Si Raja Panggabean (yang kemungkinan lahir pada tahun 1300-an ) kemudian berurutan ke-3 orang anaknya yaitu Lumban Ratus, Simarangkir, dan Lumban Siagian. Dikenal sebagai Tarombo yang terlengkap yang pernah hadir di tengah orang Batak dan suku bangsa di Indonesia, disusun berdasarkan hasil upaya yang dikerjakan dengan tidak mengenal lelah dan didorong oleh sebuah prakarsa cemerlang yang dikerjakan dengan ketulusan hati tokoh teladan yaitu Gr.Boas Panggabean ( ayahanda Dr.Ing.Hotma Panggabean).

Buku Tarombo Panggabean tentu merupakan suatu karya istimewa yang sangat berharga, pustaha na mansai arga. Bahwa pekerjaan mengumpulkan data ketika itu tentulah merupakan tantangan berat, sebab umum diketahui bahwa alat transportasi untuk mengunjungi berbagai daerah dan sarana komunikasi tidak sebaik sekarang ini. Sehingga hanya kesungguhan, ketulusan, dan keuletan yang luar biasa dari seorang guru Zending/Guru Agama SGB Sidikalang (yang juga pernah sebagai Mantri Ukur di Landbouw Sijndicaat, Rodifonds, dan PU ), yang membuat Buku Tarombo itu terbit. Johan Kepler gelar Sutan Mahodung Panggabean menulis, 35 tahun lebih Gr.Boas Panggabean mengumpul data sejak tahun 1925, menyusun, dan mempersiapkan Buku Tarombo. Semuanya itu tidak dapat ditukarkan hanya dengan ucapan 'mauliate' namun sudah harus lebih dari itu dan wajar bila Punguan Panggabean sebagai representasi seluruh pomparan si Raja Panggabean memberikan 'penghargaan khusus (special)' kepada penyusun tarombo dimaksud. Panitia Penerbit Tarombo yang diketuai oleh Pangaran Panggabean ( 14 orang personil panitia ) juga patut dikenang. Karena atas adanya buku tarombo ini bukan hanya marga Panggabean yang patut bangga dan senang tetapi lebih dari itu, seperti kata J.C.T.Simorangkir (ahli hukum, mantan Rektor UKI,mantan Ketua Fraksi DPRGR/MPRS), dalam kata sambutannya yang menyatakan "Adat dohot Ilmu Pengetahuan di Indonesia tama marlasroha manomu-nomu buku tarombo on"

Dengan Tarombo edisi tahun 1960 ini pomparan Si Raja Panggabean dapat dengan mudah mengidentifikasi dirinya siapa sesungguhnya dia, dan posisi kekerabatannya. Pomparan Si Raja Lumbanratus kah?. Atau Simarangkir kah?. Atau Si Raja Lumban Siagian?. Nomor berapa saya atau sundut (generasi) keberapakah saya?. Dengan pengetahuan itu seseorang pomparan Si Raja Panggabean tahu menjalankan 'partuturon' atau bahkan mengatur 'ruhut-ruhut ni adat na mansai ringkot. Selain itu, dapat juga diketahui daerah domisili masing-masing marga Panggabean yang ada pada waktu itu baik di dalam maupun di luar negeri. Akan tetapi, sesuai dengan periode data dan penerbitan Buku Tarombo edisi pertama, pomparan Si Raja Panggabean yang sudah masuk ke dalamnya adalah sebatas yang lahir sebelum tahun 1960 yang pada umumnya adalah sampai sundut ke-16 walaupun ada sundut ke-18 ( hal.42 ). Mereka yang lahir sesudahnya (tahun 1960 ke atas), belum masuk ke dalam buku Tarombo Ni Marga Panggabean dan itulah yang perlu dikerjakan. Bahwa untuk itu, sudah ada data yang dihimpun atas prakarsa Amang Dame (Ompu Givrey) Panggabean dan dikerjakan bersama Amang Consul Toga Panggabean (Op.Ni si Sarah Doli). Sudah pernah direncanakan untuk menerbitkan Buku Tarombo berdasarkan data yang sudah dikumpulkan keadaan sampai tahun 1984 akan tetapi rencana itu tidak terlaksana. Setelah itu, rencana penerbitan dibuat lagi dengan tambahan data yang lebih up-date akan tetapi rencana penerbitan itupun juga tidak terlaksana hanya sampai menghasilkan draft berupa hardcopy berbentuk Buku Tarombo Ni Marga Panggabean yang di dalamnya sudah tertera misalnya data anak kelahiran tahun 1989. Struktur atau susunannya sama dengan Buku Tarombo edisi pertama tetapi ada yang ditambahkan yakni bahwa dalam Buku Tarombo edisi pertama tertera hanya nama pomparan (anak) Si Raja Panggabean sedangkan dalam hardcopy yang ada sekarang ada tambahan data yaitu nama boru dari setiap keluarga berikut hamulianna (marga suami dari boru yang sudah menikah ).

Oleh karena itulah perlu adanya upaya tindak lanjut untuk memperbaharui tarombo tersebut dengan tekad yang kuat dengan beberapa alasan :

  1. Perlunya Buku Tarombo sebagai pustaka yang sangat berharga baik bagi seluruh pomparan Si Raja Panggabean maupun sebagai kekayaan kepustakaan bangsa Indonesia.
  2. Sudah ada data yang terkumpul paling tidak keadaan sampai akhir tahun 80-an.
  3. Adanya penyerahan hardcopy data Buku Tarombo dari pomparan Amang Dame (Ompu Givrey Panggabean) kepada Dr.Ing.Hotma Panggabean sebagai ahli waris Buku Tarombo edisi pertama dan diterima olehnya bersama Consul Panggabean untuk tindak lanjut penerbitannya.
  4. Adanya penyerahan hardcopy data Buku Tarombo tersebut dari Dr.Ing.Hotma Panggabean bersama Consul Panggabean kepada Ketua Umum Perkumpulan Pomparan Si Raja Panggabean,Boru-Bere (P3BB) Kota Medan, Drs. Murtama Panggabean, untuk tindak lanjut penerbitannya. .
  5. Telah dilaksanakannya beberapa kali pertemuan dan rapat oleh pengurus P3BB Kotama Medan bersama para penasehat dan ketua-ketua Sektor Kota Medan membahas dan bermusyawarah serta bermufakat untuk menindak-lanjuti pencetakan/penerbitan Buku Tarombo dimaksud.
  6. Perlu up-date data pomparan Si Raja Panggabean kelahiran periode 1960-2012 yang mungkin sudah sampai ke generasi ke-21 yang belum ada dalam Buku Tarombo pertama.
  7. Penyebaran pomparan Si Raja Panggabean hingga saat ini sudah sedemikian meluas hingga ke berbagai penjuru dunia dan oleh sebab itu kepada mereka perlu diberi informasi sebagai panduan berupa Buku Tarombo yang update.

Untuk merealisasikan gagasan itu, Perkumpulan Pomparan Si Raja Panggabean Dohot Boru/Bere Kota Medan dan Sekitarnya telah membentuk Panitia Penewrbitan Tarombo yang diketuai oleh Drs. Tahan Manahan Panggabean, Sekretaris Drs.John Heart Panggabean, bendahara dan 10 orang anggota. Dalam SK P3BB Nomor 19/P3BB/Mdn/Kpts/FS/IX/2012 tgl. 30 September 2012 tentang Panitia Penyusunan Buku Tarombo Si Raja Panggabean yang antara lain bertugas untuk : merencanakan dan melaksanakan berbagai usaha pengadaan dana, dan melengkapi susunan panitia.